Setiap pagi, sebelum matahari terlalu tinggi, Pak Slamet sudah sibuk menganyam janur dengan ketelitian yang luar biasa. Setiap lipatan dan simpulnya dilakukan dengan penuh kesabaran dan cinta akan tradisi nenek moyangnya. Dia percaya bahwa keindahan sebuah janur tidak hanya terletak pada bentuknya yang rapi, tetapi juga pada nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal yang tersirat di dalamnya.
Pak Slamet bukan hanya seorang tukang anyam biasa; dia juga seorang penjaga warisan budaya yang berharga. Melalui karyanya, dia berharap bisa mempertahankan keaslian dan keelokan seni tradisional Yogyakarta. Setiap kali dia menyelesaikan sebuah karya, dia merasa bangga dan bahagia karena tahu bahwa janur-janur indahnya akan menjadi bagian dari perayaan-perayaan dan upacara adat yang penting bagi masyarakat Yogyakarta.
Di mata Pak Slamet, janur-janur yang dia anyam bukan sekadar hiasan; mereka adalah penghubung spiritual antara manusia dengan alam, serta tanda penghormatan kepada leluhur. Karena itu, setiap janur yang dia buat adalah sebuah cerminan dari kekayaan budaya dan kehidupan yang damai di kota yang dia cintai, Yogyakarta.
Tukang janur Jogja, menghadirkan sentuhan tradisional yang memikat dalam setiap detailnya. Mempercantik acaramu dengan keindahan alam dan keahlian khas Yogyakarta.”